Friday, October 3, 2008

Belajar Usaha Yang Pertama: Kisah Sukses TKI; Fotokopi Adalah Usaha Kami Yang Pertama

Tak kenal maka tak sayang, seperti itulah mungkin ungkapan yang sering kita dengar apabila kita ingin mendekati seseorang yang kita senangi. Demikian juga dalam berbisnis, kalau kita tidak mendekatinya dan mencobanya maka tak akan pernah ada rasa cinta dan sayang untuk berbisnis.
Saya sudah terdidik bertahun-tahun untuk menggunakan otak kiri yang lebih cenderung untuk segala real / nyata atau eksakta. Disaat ada orang yang memberikan masukan untuk buka usaha, tanpa ada kompromi langsung ditolak, karena yang ada dalam benak saya yaitu takut rugi, pertanyaan kapan modal akan kembali. Belum juga mencoba tapi sudah banyak hal-hal real yang menggerogoti benak saya.
Bisnis Fotokopi
Tapi tidak demikian dengan istri saya, dia sudah terdidik untuk mandiri, ketika kuliah di Bandung, bisa berjualan tanpa modal, tapi dia bisa mendapatkan untung lho... kok bisa? ya bisa, hanya dengan modal kepercayaan yang ditanamkan bertahun-tahun maka sipemilik modal mau memberikan modalnya dan dia mengambil keuntungan yang sudah disepakati. Contoh kecil yaitu berjualan makanan, pakaian, sepatu dll. Tiap hari saya diyakinkan istri untuk mencoba bisnis sekecil apapun. Saya sendiri kurang paham darimana harus memulainya karena otak kiri ini terus-menerus mempengaruhi semua pikiran-pikiran saya.

Yang menjadi kendala adalah karena saya sendiri selalu berada di luar kota dan takut bisnis yang akan digarap tidak akan lancar, karena kurangnya pengawasan. Lagi, istri saya meyakinkan bahwa dia yang akan tampil kedepan untuk menjadi pelaksana, pengawas dan manager.


Fotokopi dan ATK jadi Pilihan pertama
Rumah saya berdekatan dengan TK, SD, SMP dan Disnaker sedangkan kecamatan, kelurahan, Polsekta, Kodim dan Puskesmas sekitar 500 meter dari rumah. Setiap hari anak-anak SMP dan SD akan berkumpul atau melewati depan rumah. Para pembuat kartu kuning untuk melamar pekerjaan banyak yang melewati rumah ketika mereka mencari fotokopi center terdekat. Inilah aset yang perlu segera ditanggapi.


Pada saat liburan, saya sempatkan berdiskusi dengan istri dan saudara saya yang memiliki kios di Pasar Suci Bandung terutama mengenai aset yang ada depan mata saya. Diskusi tinggalah diskusi tapi tidak ada keputusan dan saya harus kembali ke luar kota.

Suatu hari disaat sibuknya pekerjaan, istri telepon dan menyampaikan kabar yang tidak disangka-sangka untuk segera membuka fotokopi center dan ATK. Saya kaget bagaimana bisa, dan siapa yang mengurus. Lagi istri saya meyakinkan kalau dia yang akan mengurus semuanya. Dia memberitahu saya juga karena temannya ada yang akan menjual mesin fotokopi dan ATK. Teman istri saya itu harus pindah kontrakan dan mengikuti suami, jadi tidak ada pilihan untuk menjual semua aset tokonya.


Akhirnya saya setuju dan uangpun saya kirim ke rekening istri untuk segera dilakukan akad jual beli. Tidak berapa lama, garasi rumah berubah menjadi fotokopi center dan toko ATK. Anak-anak SD, SMP, guru, Disnaker dan para pembuat kartu kuning merasa gembira karena tidak lagi harus jauh dan menghabiskan ongkos banyak untuk fotokopi 1 atau 2 lembar dokumen.


Setelah 6 bulan berjalan, istri mengajukan proposal untuk meng upgrade mesin karena kewalahan dengan mesin yang tua yang dibeli dari temannya itu. Customer butuh waktu dan kita butuh uang, sedangkan mesin yang lama tidak bisa memenuhi lagi tuntutan itu. Untuk menjawab masalah itu, maka dibelilah mesin Image Runner untuk menjawab tantangan dan tuntutan.


Akhirnya hasil usahapun meningkat dan uangpun mengalir kerekening yang khusus diperuntukan untuk usaha ini. Walaupun tidak besar tapi inilah langkah pertama saya dalam berbisnis, saya sekarang tahu bahwa menggunakan otak kanan dalam berbisnis sangatlah penting karena otak ini yang memacu untuk sukses.
Saya menyadari bahwa berbisnis secara langsung adalah guru terbaik untuk maju. Banyak teori yang disampaikan tapi berbeda dengan kenyataan. Oleh karenanya sekecil apapun bisnis itu, kita harus mencobanya, masalah untung atau rugi adalah seni dalam berbisnis yang harus disikapi dengan bijaksana.


3 Oktober 2008
Salam Bisnis.

TKI-Diaspora Indonesia di LN

Baca Artikel Lain:


No comments: